Peretas Situs Nasa Dari Indonesia Hari Ini

Peretas Situs Nasa Dari Indonesia Hari Ini

CODEPOLITAN X Putra Aji: Kursus Hacker yang Revolusioner

Dunia keamanan digital semakin kompleks, membutuhkan bakat-bakat yang terampil dan terlatih untuk melindungi data sensitif. Melangkah maju dalam kolaborasi CODEPOLITAN dan Putra Aji telah merangkul tantangan ini dengan menghadirkan Kursus Hacker yang revolusioner.

Kursus Hacker yang ditawarkan oleh CODEPOLITAN X Putra Aji tidak hanya sekadar pembelajaran, tetapi juga pengalaman mendalam dalam dunia keamanan digital. Dengan fokus pada praktik terbaik dan teknik terbaru, kursus ini memberikan wawasan mendalam tentang serangan siber dan cara melindungi sistem dari ancaman tersebut.

Salah satu keunggulan kursus hacker ini adalah akses langsung ke mentor ahli dalam industri. Melalui sesi konsultasi individu dan diskusi kelompok, peserta kursus memiliki kesempatan untuk belajar langsung dari para praktisi yang telah sukses di bidang keamanan digital. Jika kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai kelas ini kamu bisa cek langsung di sini ya! Jangan sampai terlewat.

Kisah Putra Aji Adhari adalah inspirasi bagi banyak orang, bukan hanya karena keahliannya dalam dunia hacking, tetapi juga karena niat baiknya dan kontribusinya dalam meningkatkan keamanan cyber. Sebagai seorang White Hat Hacker, Putra membuktikan bahwa teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan perubahan *positif *dalam masyarakat.

Dengan semangat dan dedikasi, siapa pun dapat mengikuti jejak Putra dan menjadi agen perubahan dalam dunia hacking yang seringkali gelap. Putra ingin menunjukkan bahwa hacking tidak selalu identik dengan tindakan kriminal. Ia ingin generasi muda memanfaatkan kemampuan hacking untuk hal positif, seperti membantu meningkatkan keamanan sistem dan melindungi data.

Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengusulkan agar TNI bisa menggandeng remaja-remaja peretas atau hacker di Indonesia sebagai daya tawar menghadapi gangguan dan hambatan keamanan di sektor siber yang berasal dari luar Indonesia.

Hal itu disampaikan Hendro saat mengisi webinar yang digelar oleh Korps Hukum TNI AD, Selasa (23/2).

"Ini kita punya kemampuan mendekati anak-anak kita. Perhatikan ini. Tempel. Lalu bagaimana caranya ini jadi bargaining power kita," kata Hendro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hendro menyebut ada beberapa remaja terampil meretas situs-situs populer dan bisa dimanfaatkan potensinya. Salah satunya adalah bocah berusia 16 tahun asal Tangerang bernama Putera Adji Adhari yang sempat membobol situs keamanan NASA.

Diketahui, Putera memiliki keterampilan di bidang komputerisasi secara otodidak. Ia terampil mencari kelemahan sistem dari suatu instansi, lalu menginformasikannya ke instansi terkait agar dapat memperbaikinya.

"Jadi situs keamanan NASA itu dihack oleh bocah SMP. Dia karena hobi, dia piawai, dia bisa nge-hack situs keamanan NASA," kata Hendro.

Tak hanya Putera, Hendro juga menyoroti anak bernama Jim Geovedi asal Lampung yang sempat meretas satelit Indonesia dan China.

Jim sendiri dikenal sebagai hacker Indonesia dengan reputasi global. Ia kerap hilir mudik menjadi pembicara pertemuan para hacker yang dibalut nama seminar sistem keamanan di pelbagai negara di dunia.

"Karena itu, eh kamu jangan ganggu kita. Kalau kamu ganggu, kita juga bisa ganggu. Anak 15 tahun kita aja bisa ganggu kamu kok. Banyak anak 15 tahun di Indonesia lainnya yang jago. Itu bisa. Itu jadi pemikiran, tawaran saya," kata dia.

Hendro berharap masyarakat Indonesia dan TNI khususnya jangan mau hanya dikurung dalam penjara besi kapitalisme digital internasional yang kini marak perkembangannya.

Ia menyarankan agar pemerintah dan prajurit TNI bisa mengatasi pelbagai gangguan yang muncul dari kapitalisme digital tersebut.

"Kalian jangan mau saja dikurung dalam kurungan besi kapitalisme mancanegara yang sudah serba digital. Kita ga akan ada apa-apanya kalau gak bisa atasi hambatan apalagi tantangan. Just answer the challenge," kata dia.

- Kepolisian Rumania mengklaim telah menangkap TinKode, hacker yang cukup tersohor karena berhasil memobobol sistem keamanan komputer badan antariksa National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan Pentagon beberapa waktu lalu.

TinKode, yang memiliki nama asli Razvan Manole Cernaianu, 20 tahun, mahasiswa TI di Timisoara Romania itu sebelumnya berhasil menggasak sejumlah data penting milik NASA dan Pentagon.

Ironisnya, data yang amat sensitif itu ia posting melalui blog pribadinya. Tak hanya itu, pemuda ini juga memberikan tutorial lengkap bagaimana membobol NASA dan Petagon yang dikemas dalam bentuk video.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dari PCmag, Kamis (2/2/2012), hacker muda itu kini harus berurusan dengan pihak berwajib Rumania atas perbuatannya tersebut.

Graham Cluley, konsultan teknologi dari perusahaan keamanan Sophos mengatakan sudah mengetahui sepak terjang TinKode sejak lama. Hacker ini memang sering mempublikasikan celah yang ada di situs-situs tertentu.

"Menurut saya, dalam beberapa tahun aksi TinKode hanya kenakalan yang didorong rasa ingin mempublikasikan. Bukan serangan berbahaya yang biasa kita hadapi," kata Cluley.

Hingga kini kepolisian Rumania tengah bekerjasama dengan FBI dan NASA untuk melanjutkan proses hukum TinKode. Hacker ini juga diduga terlibat dalam penyerangan situs Britain Royal Navy.

Suara.com - Beberapa waktu belakangan ini, Hacker Bjorka trending topik di media sosial Twitter. Pasalnya, Ia telah meretas data rahasia milik Presiden Jokowi dan BIN (Badan Intelejen Nasional). Sebelumnya, hacker ini juga diketahui membobol data 1,3 juta SIM Card.

Keberadaan para hacker ini memang sangat meresahkan dunia. Karena data-data sangat rahasia pun bisa mereka bobol dengan mudah.

Bicara tentang hacker, siapa sangka di Indonesia juga rupanya mempunyai hacker hebat dan terkenal. Bagaimana tidak hebat dan terkenal hacker asal Indonesia ini juga jadi salah satu hacker yang ditakuti dunia.

Akhir-akhir ini, deretan kasus peretasan yang dilakukan hacker Indonesia pun diberitakan lingkup nasional hingga internasional. Kira-kira, siapa saja hacker terkenal di Indonesia yang diakui kehebatannya dan ditakuti dunia? Simak ulasannya berikut ini.

Baca Juga: Heboh Bjorka Ungkap Otak Pelaku Pembunuhan Munir, Ungkap Detil Kronologinya

Putra Aji ini salah satu hacker asal Indonesia yang terkenal. Pasalnya, ia berasil meretas situs NASA tahun 2019 lalu.

Pada saat itu, remaja asal Tangerang berusia 15 tahun ini masih bersekolah SMP. Putra Aji ini masuk golongan white hat hacker, karena dia hanya meretas untuk mengetes keamanan suatu situs.

Pada tahun 2017 lalu, Sultan Haikal sukses bobol situs Pemda (pemerintah daerah) dan kementerian. Bukan hanya itu, dia juga diketahui pernah bobol situs Citilink, Go Jek, dan tiket.com, bahkan situs kepolisian.

Baca Juga: Hacker Bjorka Ajak Orang Indonesia Protes Pemerintah Pakai Foto Dirinya

Kedua hacker asal Indonesia ini juga terkenal di dunia. Pasalnya, mereka telah membuat rugi negara Amerika Serikat hingga 60 juta dolar.

Mereka berdua membuat 14 website palsu lalu disebarkan melalui sms blast bantuan Covid-19. Mereka berdua akhirnya ditangkap atas kasus  UU ITE.

Jim Geovedi ini adalah hacker terkenal di Indonesia yang dikenal sebagai white hat hacker. Dia diketahui pernah mempraktekan cara membobol satelit China, mampu mengakses kontrol traffic internet yang ada di Indonesia, serta memanipulasi data keuangan. Kini, dia bekerja untuk bidang keamaan siber di London.

ADC Hacker juga salah satu hacker terkenal dari Indonesia. Dia diketahui sukses meretas ribuan situs pemerintah dan swasta dalam lingkup nasional hingga internasional. Atas aksinya tersebut, ia sukses meraih uang miiaran yang kemudian dia gunakan untuk bersenang-senang.

Demikian ulasan mengenai hacker terkenal di Indonesia yang menarik untuk diketahui. Semoga artikel ini bermanfaat.

Kontributor : Ulil Azmi

Cerita Putra Aji Adhari Hack Situs NASA

Pada tahun 2019, Putra berhasil menemukan celah keamanan di situs web subdomain NASA. Ia kemudian melaporkannya kepada NASA melalui program HackerOne. Atas aksinya, Putra mendapatkan penghargaan dan hadiah dari NASA. Namun, yang membedakan Putra dari para hacker lainnya adalah niatnya yang murni.

Dia tidak melakukan tindakan tersebut untuk tujuan jahat atau untuk mencuri informasi, melainkan untuk menunjukkan kelemahan dalam sistem keamanan NASA dan membantu mereka meningkatkan pertahanan mereka terhadap serangan cyber.

Kemampuan hacking Putra tidak berhenti di situ. Ia juga pernah menemukan celah keamanan di situs web beberapa instansi penting di Indonesia, seperti KPU, BSSN, dan Telkom. Ia selalu melaporkan temuannya kepada pihak terkait agar dapat diperbaiki.

Motivasi dan Pesan untuk Generasi Muda

Putra Aji Adhari, sebagai seorang White Hat Hacker, memiliki pesan yang kuat untuk generasi muda yang tertarik pada dunia teknologi dan hacking. Dia mengingatkan bahwa kekuatan teknologi dapat digunakan baik untuk kebaikan maupun kejahatan, dan penting bagi setiap individu untuk memilih jalur yang benar. Putra juga mendorong generasi muda untuk terus belajar dan mengembangkan keahlian mereka dalam bidang keamanan komputer, karena keamanan siber akan menjadi semakin penting di masa depan.

Kisah Hacker Putra Aji Adhari

Putra Aji Adhari, seorang remaja asal Jakarta Selatan, terkenal sebagai bocah white hat hacker yang pernah meretas situs NASA pada tahun 2019. Saat itu, Putra masih berusia 14 tahun dan duduk di kelas 2 Madrasah Tsanawiyah (MTs). Ketertarikan Putra pada dunia* hacking* bermula saat ia berusia 11 tahun. Ia terinspirasi dari kisah Mark Zuckerberg dan* Bill Gates*, dan ingin belajar coding.

Berawal dari kisahnya yang di belikan komputer oleh ayahnya, dan ketika itu waktunya banyak di habiskan dengan bermain game. Namun setelah beberapa waktu itu juga, Putra mulai menggeluti berbagai teknik hacking secara otodidak.

Ketertarikannya terhadap teknologi dan rasa ingin tahu yang besar mendorongnya untuk mulai belajar tentang keamanan komputer dan jaringan. Meskipun awalnya hanya sebagai hobi, ketertarikan Putra terhadap hacking mulai berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius.

Baca Juga: Kisah Hacker Legendaris dan Kini Jadi Inspiratif

Apa itu White Hat Hacker?

White Hat Hacker, sebuah istilah yang mungkin belum banyak dikenal di kalangan masyarakat umum, merujuk pada individu yang menggunakan keahlian mereka dalam pemrograman dan pengetahuan teknologi untuk menemukan kelemahan dalam sistem komputer dan jaringan, tetapi dengan niat yang baik. Mereka bertindak sebagai penjaga keamanan siber, melindungi sistem dari serangan siber yang bermaksud jahat.

Dalam dunia yang dipenuhi dengan kejahatan cyber, istilah "White Hat Hacker" mungkin terdengar kontradiktif. Namun, sebenarnya, mereka adalah para ahli keamanan yang menggunakan keahlian mereka untuk melawan kejahatan di dunia maya. Putra Aji Adhari adalah salah satu contoh nyata dari seorang White Hat Hacker yang memilih jalur kebaikan dalam dunia hacking.

Prestasi dan Pengakuan

Setelah meretas situs NASA, prestasi Putra tidak luput dari perhatian publik. Banyak media internasional yang memberitakan kisahnya, memuji keahliannya dalam dunia hacking dan niat baiknya dalam membantu meningkatkan keamanan sistem. NASA sendiri memberikan pengakuan terhadap kontribusi Putra, mengakui bahwa serangan yang dia lakukan telah membantu mereka mengidentifikasi celah keamanan yang sebelumnya tidak terdeteksi.

Berkat prestasinya, Putra di undang ke berbagai acara dan seminar untuk berbagi pengalamannya tentang hacking. Ia juga di kontrak oleh beberapa perusahaan untuk membantu meningkatkan keamanan sistem mereka.

Baca Juga: 10 Hacker Paling Berbahaya Didunia

Darso pun berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku lain yang telah menganiaya anaknya tersebut.

"Sudah seminggu lebih baru satu yang ditangkap. Saya berharap polisi bisa bekerja maksimal menangkap pelaku lainnya, apalagi pelaku pasti saling berkaitan," ujar dia.

Darso juga mengaku kaget bila keterangan polisi malah menyudutkan anaknya, seolah-olah terlibat tawuran.

"Anak saya enggak mungkin ikut tawuran. Dia ijin mau ambil video sama mamahnya, terus memang ada yang sedang tawuran dan anak saya berhentikan motornya, eh malah dipukuli," ucap dia.

Darso mengaku keseharian Putra bahkan jarang keluar rumah. Putra biasanya hanya sibuk dengan komputer yang ada di rumah, sebab, semenjak berhasil meretas situs NASA 2 tahun lalu, Putra Aji mendapat banyak proyek memeriksa keamanan situs perusahaan besar, BUMN, bahkan multi level internasional.

"Anak saya jarang keluar. Jadi selama ini memang enggak pernah ikut tawuran, aneh saja kalau tiba-tiba dibilang tawuran," tutup Darso.

RIAUONLINE - Publik di dunia maya tengah menyoroti aksi hacker Bjorka yang membobol sejumlah data penting dari lembaga-lembaga hingga para pejabat.

Bjorka mengaku sebagai hacker asal Polandia. Namun hingga kini, kepolisian masih kesulitan mengungkap keberadaan serta identitas Bjorka.

Hacker pembobol situs NASA, Putra Aji Adhari, mengungkap bahwa besar kemungkinan sosok Bjorka masih orang Indonesia.

Putra Aji membocorkan hal itu saat diwawancarai seorang pewarta di sebuah unggahan video akun TikTok @jaamaahiphonebypass.

"Kita ingin tau sebenarnya Bjorka asalnya dari mana? Apakah IT adressnya di Indonesia atau di luar negeri. Bisa dilacak nggak kayak gitu," tanya seorang pewarta dikutip dari Suara.com, Rabu, 21 September 2022.

"Kalau masalah domisili saya tidak tahu ya, tapi ini kesimpulan yang saya ambil dari internet. Terus kayak spekulasi-spekulasi dari masyarakat kelihatannya kayak masih orang Indonesia sih Bjorka ini," jawab Putra Aji.

"Tapi kita tetap hasil nunggu hasil statement pemerintah Indonesia aja," tambahnya.

"Bjorka ini hacker yang bebas atau terafiliasi dengan kelompok tertentu?," tanya pewarta itu lagi.

"Kalau yang saya baca di berita sih Bjorka ini memang tim gitu sih. Logika aja sih sehabis bocorkan data KPU di forum blackhead. Nah terus dua bulan itu dia langsung membocorkan data-data lainnya jadi nggak masuk akal kalau dia sendiri," tandasnya.

Sontak, pernyataan Putra Aji itu memantik perhatian warganet. Banyak warganet yang menganggap bahwa pembobol NASA itu sangat berhati-hati menjawab pertanyaan dari pewarta tersebut.

"Main aman yah wkwkk karena kalian sama wkwk," ucap akun @mr.fi**.

"Ya kali harus bocorin info, walau pun tau dan dibocori pasti gak dapat imbalan dari pihak konoha," tutur akun @asta**.

"Sebenarnya bang Aji tau, cuman dia gak mau ikut campur," ujar akun @edygan**.

"Langkah bijak dari bang Aji bagus sih gak ikut campur, biarkanlah pemerintah konoha bekerja sendiri dengan kroco-kroconya karena mereka udah punya otoritas," pungkas akun @zaid**.

-- Alfons Tanujaya, pakar keamanan digital, menyebut ada dua kemungkinan situs Telkomsel kena retas. Pertama karena ada celah keamanan yang berhasil dieksploitasi dan kedua karena username dan password web hosting berhasil diketahui oleh peretas.

Soal kemungkinan pertama, Alfons menyebut pihak keamanan Telkomsel tidak sigap dalam menambal celah keamanan di sistem hosting yang telah terekspos para peretas. Alhasil pelaku berhasil mengeksploitasi situs Telkomsel seperti yang terlihat sejak pagi.

Alfons mengatakan celah seperti itu bisa berujung pada risiko eksploitasi database oleh pihak peretas yang imbasnya bisa sangat parah jika terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemungkinan kecil, tapi ceroboh banget kalau itu sampai terjadi," ujar Alfons ketika ditelpon

Kemudian untuk kemungkinan berikutnya, peretasan terjadi akibat peretas mengetahui nama pengguna dan kata sandi untuk mengakses

Menurut Alfons, Telkomsel seharusnya bisa menghindarinya dengan memasang pengamanan

(TFA) atau pengamanan dua pintu.

Cara lain yang semestinya dipakai oleh Telkomsel adalah membatasi Internet Protocol (IP) yang bisa mengakses dan mengganti web hosting mereka.

"Jadi harusnya sekelas Telkomsel melakukan hal-hal seperti itu dan itu artinya belum dilakukan," ucap Alfons.

Selain masalah deface yang mendera situsnya Telkomsel juga harus menanggung malu lantaran hasil pencarian teratas dengan kata kunci 'Telkomsel' di Google kena retas sehingga berisi kata-kata kasar. Menanggapi hal ini, Alfons berujar Telkomsel bisa mengubahnya secepat mungkin dengan menghubungi pihak Google.

"Kalau adminnya peduli, bisa itu diubah," imbuhnya.

Sampai tulisan ini ditulis pada pukul 12.10 WIB, hasil pencarian dengan kata kunci 'Telkomsel' di mesin Google masih kena retas.

Alfons memperkirakan hal itu terjadi karena mesin pencari Google bekerja lebih cepat dibanding mesin pencari lain seperti Bing dan Yahoo karena dapat menangkap cache dari metadata kurang dari 12 jam. Hal itu menjelaskan pencarian dengan kata kunci 'Telkomsel' di Bing dan Yahoo tidak menampilkan hal yang sama seperti di Google.

5 hacker terkenal Indonesia, ada yang sukses bobol situs NASA (Foto: Reuters)

JAKARTA - Kebocoran data yang dilakukan oleh Bjorka menjadi perbincangan hangat dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, pemerintah telah membentuk satuan tugas (satgas) perlindungan data untuk mengatasi masalah tersebut.

Keberadaan hacker memang meresahkan dunia, khususnya lembaga pemerintahan yang memiliki data rahasia negara. Jika berhasil dibobol, kekhawatiran tentang keruntuhan sebuah negara akan semakin besar.

Berbicara tentang hacker, Indonesia jug mempunyai deretan peretas hebat yang dikenal dunia. Bahkan, hacker asal Indonesia ini menjadi salah satu yang ditakuti oleh para peretas di dunia.

Menarik untuk melihat siapa saja hacker terkenal asal Indonesia, dan apa yang membuatnya begitu ditakuti. Berikut ulasannya seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Nama Putra Aji Adhari sempat menggegerkan dunia pada 2019 lalu. Pasalnya, anak laki-laki yang saat itu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu berhasil meretas sistem NASA.

Putra Aji merupakan golongan white hacker yang berusaha menemukan titik lemah dari situs suatu lembaga. Setelah ditemukan, maka ia memberi informasi kepada instansi tersebut untuk meningkatkan keamanannya.

Bisa dikatakan Jim Giovedi menjadi hacker paling berbahaya di dunia, karena kemampuannya mengubah arah satelit. Padahal, arah satelit sudah diperhitungkan dengan matang agar seluruh sistem di suatu negara bisa berjalan dengan lancar.

Memutuskan untuk memanfaatkan kemampuannya di jalan yang benar, pada 2004, Jim Giovedi membangun perusahaan konsultan keamanan digital. Pria kelahiran Lampung itu juga sering diundang ke berbagai negara untuk mengisi seminar tentang sistem keamanan digital.

Menggunakan inisial ADC, hacker ini berhasil meretas ribuan situs pemerintah dan juga swasta daan lingkup nasional hingga internasional.

Namun, ia menggunakan hal tersebut demi mendapatkan banyak uang yang digunakan keperluan pribadi. Atas aksinya tersebut, Kepolisian Republik Indonesia akhir menangkap pria yang menggunakan inisial ADC.

Seseorang yang menggunakan akun Xnuver merupakan seorang pria asal Kebumen, Jawa Tengah, dengan nama asli Dani Firmansyah. Ia sempat membuat heboh setelah berhasil membobol situs KPU.

Bukan hanya itu, Dani Firmansyah juga meretas dan mengubah berbagai nama partai politik dengan nama buah-buahan pada laman KPU.

5. M. Nosa Sandi Prasetyo

Pemuda kelahiran Pasuruan, Jawa Timur ini berhasil menemukan kelemahan pada Google dan mendapatkan hadiah besar dari Google setelah melaporkan kelemahan tersebut. Menggunakan nama alias Apapedulimu itu mendapatkan 7.500 dolas AS (Rp111,7 juta).

Sandi Prasetyo menemukan kerentanan pada sistem inti Google, karena ini merupakan layanan yang menyimpan data user. Oleh karena itu, Google memberikan hadiah lebih besar kepada Sandi Prasetyo.

Lewat kemampuannya menemukan kerentanan, Sandi Prasetyo memutuskan untuk menjadi Bug Hunter atau Bug Mounty.

Di balik tirai dunia maya yang penuh dengan ancaman dan risiko, terdapat cerita menarik seorang bocah jenius yang memilih jalur yang jarang di lalui yaitu White Hat Hacker. Putra Aji Adhari. Ia adalah contoh white hat hacker nyata yang kisah perjalanannya inspiratif setelah hendal bobol situs NASA.

Bagaimanakah kisah menarik lainnta di balik sosok Putra Aji Adhari? Jika kamu penasaran, maka simak ulasan ini sampai tuntas ya. Namun sebelum itu mari kita berkenalan dulu dengan sosok* white hat hacker* inspiratif ini.